#Belajar Asuhan Kebidanan Komumitas

Konsep Dasar Kebidanan Komunitas
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyakart sekitar). Seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok. Bidan perlu dibekali dengan strategi-strategi untuk mengatasi tantangan/kendala seperti sosial budaya, politik dan fasilitas dan lingkunganUkuran keberhasilan bidan dalam menghadapi tantangan/kendala di atas adalah bangkitnya/lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan di lokasi tersebut. 
Tujuan umumnya, seorang bidan komunitas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan diwilayah kerjanya, sehingga masyarakat mampu mengenali masalah dan kebutuhan serta mampu memecahkan masalahnya secara mandiri.
Sejarah kebidanan komunitas di Indonesia dimulai dari dibukanya pendidikan dokter di Jawa hingga IBI melahirkan program pendidikan Diploma III Kebidanan. Dengan tujuan bidan sebagai agen pembaharu di masyarakat tidak hanya di fasilitas klinis. 
Prinsip pelayanan asuhan kebidanan komunitas:
  1. Bersifat multi-disiplin. 
  2. Berpedoman ada etika profesi kebidanan. 
  3. Menggunakan populasi sebagai unit analisis.
  4. Ukuran keberhasilan hasil kerja sama dengan mitra-mitra.
  5. Sistem pelaporan berhubungan dengan wilayah kerja. 
Sedangkan tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas meliputi kemampuan memberikan penyuluhan dan pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam praktiknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan manajemen kebidanan
Ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas yaitu peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan, meminimalkan kesakitan dan kecacatan, pemulihan kesehatan (rehabilitasi), dan kemitraan dengan LSM setempat. 
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masayarakat dalam menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah menggunakan sumber daya/potensi yang mereka miliki, termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.
Strategi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan diantaranya dapat ditempuh dengan langkah:
  1. Meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan. 
  2. Meningkatkan kesadaran untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah. 
  3. Mengembangkan berbagai cara untuk  menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan. 
  4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat. 
  5. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer